Langsung ke konten utama
PERSPEKTIF SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Sistem informasi kesehatan dapat dibedakan dalam berbagai perspektif (van de velde dandegoulet, 2003) yakni perspektif fungsional dan perspektif arsitektur teknologi. Dua perspektif ini bersifat generik dan tidak hanya berlaku untuk sistem informasi kesehatan saja tetapi juga untuk sistem informasi lainnya.
Dalam upaya mengatasi fragmentasi data, Pemerintah sedang mengembangkan aplikasi yang disebut Sistem Aplikasi Daerah (Sikda) Generik. Sistem Informasi Kesehatan berbasis Generik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 
  1.  Input pencatatan dan pelaporan berbasis elektronik atau computerized.
  2.  Input data hanya dilakukan di tempat adanya pelayanan kesehatan (fasilitas kesehatan).
  3.  Tidak ada duplikasi (hanya dilakukan 1 kali).
  4.  Akurat, tepat, hemat sember daya (efisien) dan transfaran. Tejadi pengurangan beban kerja sehingga petugas memiliki waktu tambahan untuk melayani pasien atau masyarakat.
  5.  Data yang dikirim (uploaded) ke pusat merupakan data individu yang digital di kirim ke bank data nasional (data warehouse).
  6.  Laporan diambil dari bank data sehingga tidak membebani petugas kesehatan di Unit pelayanan terdepan.
  7.  Puskesmas dan Dinas Kesehatan akan dilengkapi dengan peralatan berbasis komputer.
  8.  Petugas akan ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan untuk menerapkan Sikda Generik.
  9.  Mudah dilakukan berbagai jenis analisis dan assesment pada data.
  10.  Secara bertahap akan diterapkan 3 aplikasi Sikda Generik yaitu Sistem Informasi Manajemen Kesehatan, Sistem Informasi Dinas Kesehatan dan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.

PERSPEKTIF FUNGSIONAL
  1. Sistem informasi kesehatan yang terintegrasi baik di dalam sektor kesehatan (antar program dan antar jenjang), dan diluar sektor kesehatan, yaitu dengan sistem janringan informasi pemerintah daerah dan jaringan informasi di pusat
  2. Pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis komputer (Computer Based Hospital Information System) di Indonesia telah dimulai pada akhir dekade 80'an 
  3. Namun tampaknya komputerisasi dalam bidang per-rumah sakit-an, kurang mendapatkan hasil yang cukup memuaskan semua pihak
  4. Karena pada perancanaan kurang baik, dimana identifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors) dalam implementasi sistem informasi tersebut kurang lengkap dan menyeluruh.
 PERSPEKTIF ARSITEKTUR TEKNOLOGI
Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia telah dan akan mengalami 3 (tiga) pembagian masa sebagai berikut : 
  1.       Era manual (sebelum 2005) 
  2.       Era Transisi (tahun 2005 – 2011) 
  3.       Era Komputerisasi (mulai 2012) 

Masing-masing era Sistem Informasi Kesehatan memiliki karakteristik yang berbeda sebagai bentuk adaptasi dengan perkembangan zaman (kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi - TIK). 

     1.  Era Manual (sebelum 2005) 
  •       Aliran data terfragmentasi. Aliran data dari sumber data (fasilitas kesehatan) ke pusat melalui berbagai jalan.
  •       Data dan informasi dikelola dan disimpan oleh masing-masing Unit di Departemen Kesehatan.
  •       Bentuk data : agregat.
  •       Sering terjadi duplikasi dalam pengumpulan data.
  •       Sangat beragamnya bentuk laporan.
  •       Validitas diragukan.
  •       Data sulit diakses.
  •       Karena banyaknya duplikasi, permasalahan kelengkapan dan validitas, maka data sulit dioah dan dianalisis.
  •       Pengiriman data masih banyak menggunakan kertas sehingga tidak ramah lingkungan.

    2.   Era Transisi (2005 – 2011) 
  •       Komunikasi data sudah mulai terintegrasi (mulai mengenal prinsip 1 pintu, walau beberapa masih terfragmentasi).
  •       Sebagian besar data agregat dan sebagian kecil data individual.
  •       Sebagian data sudah terkomputerisasi dan sebagian masih manual.
  •       Keamanan dan kerahasiaan data kurang terjamin.

     3.  Era Komputerisasi (mulai 2012) 
  •       Pemanfaatan data menjadi satu pintu (terintegrasi).
  •       Data inbdividual (disagregat).
  •       Data dari Unit Pelayanan Kesehatan langgsung diunggah (uploaded) ke bangk data di pusat (e-Helath).
  •       Penerapan teknologi m-Health dimana data dapat langsung diunggah ke bank data.
  •       Keamanan dan kerahasiaan data terjamin (memakai secure login).
  •       Lebih cepat, tepat waktu dan efisien.
  •       Lebih ramah lingkungan.

Referensi 
http://meymeyshaputri.blogspot.co.id/2013/05/sistem-informasi-kesehatan-dan_6153.html


http://nikmakrisdayanti.blogspot.co.id/2012/12/sistem-informasi-kesehatan.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelemahan dan Tantangan Sistem Informasi Kesehatan

A.    Kelemahan Sistem Informasi Kesehatan Kelebihan dari sistem informasi kesehatan adalah informasi yang didapat akurat, pendataan dilakukan dengan cermat, pengambilan keputusan kebijakan yang tepat, biaya yang dikeluarkan lebih murah meski pada awalnya cukup mahal (investasi jangka panjang), dan keterbukan dalam berbagai aspek  Kelemahan dari sistem informasi kesehatan adalah dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dibidang teknologi informasi dan komunikasi, persebaran sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dibidang teknologi informasi dan komunikasi tidak merata, biaya awal yang cukup mahal meski selanjutnya lebih murah(investasi jangka informasi). Faktor kelemahan juga merupakan faktor internal sistem informasi kesehatan nasional. Faktor ini jika tidak diintervensi akan berdampak negatif pada keberlangsungan sistem informasi kesehatan. Sehingga sedapat mungkin faktor ini harus diminimalisasi atau diintervensi. Fakt...

Konsep Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan

KONSEP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK) Sistem informasi kesehatan harus dibangun untuk mengatasi kekurangan maupun ketidakkompakan antar badan kesehatan. Dalam melakukan pengembangan sistem informasi secara umum, ada beberapa konsep dasar yang harus dipahami oleh para pengembang atau pembuat rancang bangun sistem informasi (designer). Konsep-konsep tersebut antara lain: A. Sistem Informasi Tidak Identik Dengan Sistem Komputerisasi Pada dasarnya sistem informasi tidak bergantung kepada penggunaan teknologi komputer. Sistem informasi yang memanfaatkan teknologi komputer dalam implementasinya disebut sebagai Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System). Pada pembahasan selanjutnya, yang dimaksudkan dengan sistem informasi adalah sistem informasi yang berbasis komputer. Isu penting yang mendorong pemanfaatan teknologi komputer atau teknologi informasi dalam sistem informasi suatu organisasi adalah: 1. Pengambilan keputusan yang tidak dila...

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Tahapan utama siklus hidup Pengembangan Sistem terdiri dari : 1.     Analisis Sistem (System Analysis) Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh Analis Sistem Yaitu Identify, Understand, Analyze, Report 2.       Perancangan Sistem (Systems Design) Secara Umum Tahap perancangan menghasilkan : Laporan perancangan system, Bagan arus dan tabel keputusan, Deskripsi program, Prosedur-prosdur operasi, Prosedur-prosdur operasi, Menjalankan manual, Deskripsi file, Prosedur-prosedur memasukkan data Implementasi dan Pemeliharaan Sistem (System Implementation ...