ANALISIS DAN
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Tahapan utama siklus
hidup Pengembangan Sistem terdiri dari :
1. Analisis Sistem (System Analysis)
Penguraian
dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan
maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Didalam tahap
analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh Analis
Sistem Yaitu Identify, Understand, Analyze, Report
2.
Perancangan Sistem (Systems Design)
Secara Umum
Tahap
perancangan menghasilkan : Laporan perancangan system, Bagan arus dan tabel
keputusan, Deskripsi program, Prosedur-prosdur operasi, Prosedur-prosdur
operasi, Menjalankan manual, Deskripsi file, Prosedur-prosedur memasukkan data Implementasi
dan Pemeliharaan Sistem (System Implementation & Maintenance). Tahap
implementasi terdiri dari : Perencanaan pengubahan, Perencanaan pengujian,
Jadwal operasi dan perawatan
Sistem
berbasis computer adalah sebuah system yang memiliki beberapa elemen yang
subsistem satu sama lainya saling berhubungan supaya suatu system dapat
berjalan dengan efektif dan efisien sehingga dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan
Sistem
berbasis komputer dapat didefinisikan sebagai Kumpulan atau susunan elemen-elemen
yang diorganisasi untuk mengerjakanberbagai tujuan (goal) yang sudah
didefinisikan sebelumnya dengan caramemproses informasi.
Elemen-elemen sistem
berbasis komputer :
a. Perangkat
lunak, yaitu program komputer, struktur data, dan dokumentasi terkait
b. Perangkat
keras, yaitu perangkat elektronik yang menyediakankemampuan komputasi dan
perangkat elektromekanik (misalnya: sensor,motor, pompa) yang menyediakan
fungsi dunia luar.
c. Manusia,
yaitu pemakai dan operator perangkat keras dan perangkatlunak.
d. Basis
data, yaitu kumpulan informasi yang besar dan terorganisasi yangdiakses melalui
perangkat lunak.
e. Dokumentasi,
yaitu buku-buku manual, formulir, dan informasi deskriptif lainnya yang
menggambarkan penggunaan dan atau operasional sistem.
f. Prosedur,
yaitu langkah-langkah yang menjelaskan pemakaian spesifik darisetiap elemen
sistem.
Perancangan
sistem dapat diartikan sebagai berikut ini :
a. Tahap
setelah analisis dari siklus pengembangan system
b. Pendefinisian
dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
c. Persiapan
untuk rancang bangun implementasi
d. Menggambarkan
bagaimana suatu sistem dibentuk
e. Yang
dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan
dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan
berfungsi
f. Termasuk
menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan
perangkat keras dari suatu sistem
3.
Implementasi sistem
Implementasi Sistem
Informasi Kesehatan (SIK) di Era Desentralisasi
SIK
adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan disemua tingkat
pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
Perturan perundang undangan. Bagian atau ranah yang menyebutkan SIK adalah
Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi
desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002
tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan
kabupaten/kota. Kebutuhan akan data dan informasi disediakan melalui
penyelenggaraan SIK, yaitu dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis data
serta penyajian informasi.
Desentralisasi
merupakan fenomena yang kompleks dan sulit didefenisikan. Defenisinya bersifat
kontekstual karena tergantung pada konteks historis, institusional, serta
politis di masing-masing Negara. Namun, secara umum desentralisasi dapat
didefenisikan sebagai pemindahan tanggung jawab dalam perencanaan, pengambilan
keputusan, pembangkitan, serta pemanfaatan sumber daya serta kewenanganadministrative dari
pemerintah pusat ke :
a. Unit-unit
territorial pemerintah pusat atau kementrian.
b. Tingkat
pemerintahan yang lebih rendah.
c. Organisasi
semi otonom.
d. Badan
otoritas regional
e. Organisasi
nonpemerintah atau organisasi yang bersifat sukarela.
4.
Pemeliharaan Sistem
Suatu
kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu sistem
dalam, atau memperbaikinya sampai, suatu kondisi yang bisa diterima. Pada bulan
April 1970 didefinisikan sebuah istilah untuk Teknologi Pemeliharaan yang
mencakup pengertian yang lebih luas dari pada pengertian Pemeliharaan diatas.
Istilah ini adalah Teroteknologi.
Sistem perlu dipelihara
karena beberapa hal, yaitu :
1. Sistem memiliki kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehingga kesalahan-kesalahan sistem perlu diperbaiki.
2. Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai sistem.
3. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar (perubahan bisnis).
1. Sistem memiliki kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehingga kesalahan-kesalahan sistem perlu diperbaiki.
2. Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai sistem.
3. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar (perubahan bisnis).
4.Sistem terinfeksi
malware aktif
5.Sistem berkas corrupt
6.Perangkat keras melemah
5.Sistem berkas corrupt
6.Perangkat keras melemah
Untuk mencegah hal-hal
tesebut, digunakanlah mOS(maintenance Operating system) yang berfungsi
untuk:
-Manajemen Malware yang
aktif
-Pemulihan data
(recovery) dan perbaikan sistem berkas
-Diagnosa perangkat
keras.
mOS tidak menulis ke disk atau menjalankan kode apapun dari disk, memiliki akses langsung ke perangkat keras, dan hanya membutuhkan sedikit bagian dari perangkat keras untuk bekerja dengan sempurna. Selain dengan mOS, kita juga dapat memelihara sistem (pada windows) dengan cara-cara yang sederhana seperti:
-Jangan pernah mematikan power sampai sistem benar-benar sudah shutdown.
-Buatlah backup data-data yang penting.
-Lakukan defragment setidaknya satu bulan sekali
-Sisakan sedikitspace kosong di partisi tempat sistem operasi berada
-Gunakan firewall jika anda terkoneksi dengan jaringan.
-Lakukan pengecekan virus secara rutin.
mOS tidak menulis ke disk atau menjalankan kode apapun dari disk, memiliki akses langsung ke perangkat keras, dan hanya membutuhkan sedikit bagian dari perangkat keras untuk bekerja dengan sempurna. Selain dengan mOS, kita juga dapat memelihara sistem (pada windows) dengan cara-cara yang sederhana seperti:
-Jangan pernah mematikan power sampai sistem benar-benar sudah shutdown.
-Buatlah backup data-data yang penting.
-Lakukan defragment setidaknya satu bulan sekali
-Sisakan sedikitspace kosong di partisi tempat sistem operasi berada
-Gunakan firewall jika anda terkoneksi dengan jaringan.
-Lakukan pengecekan virus secara rutin.
Selain dengan
menggunakan mOS pemeliharaan sistem juga dapat dilakukan dengan cara :
a.)
Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan. Umumnya pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki kesalahan atau malfungsi dengan cepat sangatlah berharga bagi perusahaan.
Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan. Umumnya pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki kesalahan atau malfungsi dengan cepat sangatlah berharga bagi perusahaan.
b.)
Pemeliharaan Adaptif
Pemeliharaan
adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data atau pemrosesan
dan memenuhi persyaratan pemakai baru. Lingkungan tempat sistem beroperasi
adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus terus merespon perubahan
persyaratan pemakai. Misalnya, Undang-Undang Perpajakan yang baru mungkin
memerlukan suatu perubahan dalam kalkulasi pembayaran bersih. Umumnya
pemeliharaan adatif ini baik dan tidak dapat dihindari.
c.)
Pemeliharaan Perfektif (Penyempurnaan)
Pemeliharaan
penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau maintainabilitas (kemampuan untuk
dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk memenuhi persyaratan
pemakai yang sebelumnya tidak dikenal. Ketika membuat perubahan substansial
modul apapun, petugas pemeliharaan juga menggunakan kesempatan untuk
meng-upgrade kode, mengganti cabang-cabang yang kadaluwarsa, memperbaiki
kecerobohan, dan mengembangkan dokumentasi. Sebagai contoh, kegiatan
pemeliharaan ini dapat berbentuk perekayasaan ulang atau restrukturisasi
perangkat lunak, penulisan ulang dokumentasi, pengubahan format dan isi
laporan, penentuan logika pemrosesan yang lebih efisien, dan pengembangan efisiensi
pengoperasian perangkat.
d.)
Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan
Preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk
mengungkap dan mengantisipasi permasalahan. Karena personil pemeliharaan sistem
bekerja dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan cacat-cacat (bukan
kesalahan yang sebenarnya) yang menandakan permasalahan potensial. Sementara
tidak memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat
awal, jelas sekali akan mempengaruhi baik fungsi sistem maupun kemampuan untuk
memeliharanya dalam waktu dekat.
·
Memelihara Perangkat Lunak
Perangkat lunak aplikasi mungkin terstruktur mungkin pula tidak, atau mungkin didokumentasikan mungkin pula tidak. Beberapa perangkat lunak yang tidak terstruktur dan tidak didokumentasikan mungkin hampir tidak dapat dipelihara. Sebenarnya salah satu sebab utama mengapa pemeliharaan sistem memerlukan anggaran sistem yang amat banyak adalah karena kenaikan tenaga yang dibutuhkan untuk mencoba memelihara perangkat lunak yang didokumentasikan serta distruktur secara acak-acakan. Di lain pihak program perangkat lunak yang tidak terstruktur dan tidak terdokumentasi juga tidak dapat dipelihara. Seandainya suatu perubahan dalam operasi memaksa program itu untuk berubah, maka program itu harus disingkirkan dan dikembangkanlah program baru. Sehinga menyia-nyiakan semua sumber yang dikeluarkan untuk
membangun program asli yang tidak dapat dipelihara tersebut, belum lagi kerugian operasi bisnis bila hari yang ditentukan tiba.
Perangkat lunak aplikasi mungkin terstruktur mungkin pula tidak, atau mungkin didokumentasikan mungkin pula tidak. Beberapa perangkat lunak yang tidak terstruktur dan tidak didokumentasikan mungkin hampir tidak dapat dipelihara. Sebenarnya salah satu sebab utama mengapa pemeliharaan sistem memerlukan anggaran sistem yang amat banyak adalah karena kenaikan tenaga yang dibutuhkan untuk mencoba memelihara perangkat lunak yang didokumentasikan serta distruktur secara acak-acakan. Di lain pihak program perangkat lunak yang tidak terstruktur dan tidak terdokumentasi juga tidak dapat dipelihara. Seandainya suatu perubahan dalam operasi memaksa program itu untuk berubah, maka program itu harus disingkirkan dan dikembangkanlah program baru. Sehinga menyia-nyiakan semua sumber yang dikeluarkan untuk
membangun program asli yang tidak dapat dipelihara tersebut, belum lagi kerugian operasi bisnis bila hari yang ditentukan tiba.
·
Memelihara Perangkat Keras
Pemeliharaan perangkat keras terutama pemeliharaan preventif yang memerlukan reparasi, penggantian, atau penambahan suku cadang dan komponen untuk merestorasi atau menjaga agar perangkat keras tetap bekerja dengan baik. Komponen perangkat keras sistem informasi sebaiknya dicek dan diservis secara periodik
Pemeliharaan perangkat keras terutama pemeliharaan preventif yang memerlukan reparasi, penggantian, atau penambahan suku cadang dan komponen untuk merestorasi atau menjaga agar perangkat keras tetap bekerja dengan baik. Komponen perangkat keras sistem informasi sebaiknya dicek dan diservis secara periodik
·
Siklus Hidup Pemeliharaan Sistem (SMLC)
-Permintaan Perubahan
-Mengubah permohonan pemeliharaan menjadi suatu perubahan
-Menspesifikasi perubahan Membangun pengganti
-Menguji pengganti
-Melatih pengguna dan melakukan tes penerimaan
-Pengkonversian dan pelepasan ke operasi
-Mengupdate dokumentasi
-Melakukan pemeriksaan pascaimplementasi
-Permintaan Perubahan
-Mengubah permohonan pemeliharaan menjadi suatu perubahan
-Menspesifikasi perubahan Membangun pengganti
-Menguji pengganti
-Melatih pengguna dan melakukan tes penerimaan
-Pengkonversian dan pelepasan ke operasi
-Mengupdate dokumentasi
-Melakukan pemeriksaan pascaimplementasi
·
Mengatur Pemeliharaan Sistem
-Menetapkan kegiatan pemeliharaan
-Mengawali dan merekam kegiatan pemeliharaan sistem tidak terjadwal
-HELP DESK
-Mengevaluasi aktivitas pemeliharaan sistem
-Menetapkan kegiatan pemeliharaan
-Mengawali dan merekam kegiatan pemeliharaan sistem tidak terjadwal
-HELP DESK
-Mengevaluasi aktivitas pemeliharaan sistem
5.
Peningkatan Sistem
Dalam
tahun 2010, Pusat Data dan Informasi giat menyusun Roadmap untuk
penguatan/peningkatan SIK nasional. Inisiatiinisiatif yang diidentifikasikan di
dalam Roadmap 5 tahun ini adalah khusus untuk menangani tiga permasalahan besar
SIK di atas. Informasi lengkap mengenai inisiatif yang disusun di dalam Roadmap
ini bisa dilihat bila Roadmap ini diterbitkan.
Salah
satu inisiatif yang disusun dalam Roadmap ini adalah SIKDA Generik. Yang jelas,
untuk memperkuatkan SIK nasional, adopsi TIK harus ditingkatkan agar semua dapat
berbasis elektronik dan data bisa dikirim dan diakses dengan cepat dan tepat.
untuk memperkuatkan SIK nasional, adopsi TIK harus ditingkatkan agar semua dapat
berbasis elektronik dan data bisa dikirim dan diakses dengan cepat dan tepat.
Namun
untuk memodernisasikan SIK dengan adopsi TIK memerlukan investasi yang sangat
tinggi karena melibatkan banyak dana untuk perangkat keras, lunak, implementasi dan
operasional. Ini menjadi hambatan utama (selain faktor lain seperti kekurangan dalam
infrastruktur seperti listrik).
Hal tersebut merupakan sebab mengapa implementasi TIK di sektor Kesehatan masih belum
menyeluruh.Dengan alasan ini, Pusdatin mengambil inisiatif untuk membangun perangkat
lunak SIK yang bisa dipakai di Puskesmas, Rumah Sakit, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dan Provinsi, dan di tingkat nasional sebagai Bank Data Kesehatan Nasional yang gratis
(berbasis open source) untuk semua. Untuk fase pertama tahun 2011, SIKDA Generik akan
konsentrasi dalam semua modul kecuali modul Rumah Sakit yang akan dibangun pada fase
kedua tahun 2012.
Integrasi mencakup sistem secara teknis (sistem yang bisa berkomunikasi antar satu sama
lain) dan konten (data set yang sama). Bentuk fisik dari SIK terintegrasi adalah sebuah
aplikasi sistem informasi yang dihubungkan dengan aplikasi lain (aplikasi sistem informasi
puskesmas, aplikasi sistem informasi rumah sakit, dan aplikasi lainnya) sehingga secara
interoperable terjadi pertukaran data antar aplikasi. Pada model ini terdapat 7 komponen yang
saling terhubung dan saling terkait, yaitu :
tinggi karena melibatkan banyak dana untuk perangkat keras, lunak, implementasi dan
operasional. Ini menjadi hambatan utama (selain faktor lain seperti kekurangan dalam
infrastruktur seperti listrik).
Hal tersebut merupakan sebab mengapa implementasi TIK di sektor Kesehatan masih belum
menyeluruh.Dengan alasan ini, Pusdatin mengambil inisiatif untuk membangun perangkat
lunak SIK yang bisa dipakai di Puskesmas, Rumah Sakit, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dan Provinsi, dan di tingkat nasional sebagai Bank Data Kesehatan Nasional yang gratis
(berbasis open source) untuk semua. Untuk fase pertama tahun 2011, SIKDA Generik akan
konsentrasi dalam semua modul kecuali modul Rumah Sakit yang akan dibangun pada fase
kedua tahun 2012.
Integrasi mencakup sistem secara teknis (sistem yang bisa berkomunikasi antar satu sama
lain) dan konten (data set yang sama). Bentuk fisik dari SIK terintegrasi adalah sebuah
aplikasi sistem informasi yang dihubungkan dengan aplikasi lain (aplikasi sistem informasi
puskesmas, aplikasi sistem informasi rumah sakit, dan aplikasi lainnya) sehingga secara
interoperable terjadi pertukaran data antar aplikasi. Pada model ini terdapat 7 komponen yang
saling terhubung dan saling terkait, yaitu :
a. Sumber
Data Manual
b. Sumber
Data Komputerisasi
c. Sistem
Informasi Dinas Kesehatan
d. Sistem
Informasi Pemangku Kepentingan
e. Bank
Data Kesehatan Nasional
f. Penggunaan
Data oleh Kementerian Kesehatan
g. Pengguna
Data
Referensi
https://chandrapamungkas.wordpress.com/2012/05/10/analisis-dan-perancangan-sistem-informasi/
Komentar
Posting Komentar